· Sistem perekonomian Indonesia sangat menentang
adanya sistem : free fight liberalism, etatisme (ekonomi komando) dan monopoli.
· Perkembangan sistem ekonomi Indonesia setelah orde
baru
· Berikan gambar ilustrasi untuk
memperjelas point
no.2 & grafik/Tabel
JAWAB
1. Sistem Perekonomian Indonesia sangat Menentang adanya sistem
Free fight
liberalism, Etatisme, dan Monopoli.
· Dengan demikian, di dalam
perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya:
a) Free fight liberalism, ialah adanya kebebasan usaha yang
tidak
terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi
yang
lemah. Dengan dampak semakin bertambah luasnya jurang pemisah kaya dan
miskin.
b) Etatisme, yaitu keikutsertaan pemerintahan yang terlalu
dominan
sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang
dan
bersaing secara sehat.
c) Monopoli, suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu
kelompok
tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk
tidak
mengikuti ‘keinginan sang monopoli’.
· Perkembangan
sistem ekonomi indonesia setelah orde baru
Orde
Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di
Indonesia. Orde
Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan
Soekarno. Orde
Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu
tersebut ekonomi Indonesia berkembang
pesat, meski hal
ini dibarengi praktek korupsi yang
merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang
kaya dan
miskin juga semakin melebar.
Orde
Baru
Pada
1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun
sebagai
presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada
tahun
1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan [[1998].
Politik
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur Administratif yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini mengakibatkan Aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan daerah.
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur Administratif yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini mengakibatkan Aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan daerah.
Eksploitasi
sumber daya
selama
masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian
sumber
daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
besar
namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan
dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Awal
Orde Baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan hampir
diseluruh
sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitasi ini
terutama
ditujukan untuk :
a) Membersihkan segala aspek
kehidupan dari sisa-sisa paham dan sistem perekonomian yang lama.
b) Menurunkan dan mengendalikan laju
inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses
penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.
Tercatat
bahwa :
Ø Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar
650%
Ø Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar
120%
Ø Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar
85%
Ø Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar
9,9%
Dari
data diatas menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama
(REPALITA 1) baru dimulai pada tahun 1969.
DAFTAR PUSTAKA
http://rivazboyz.multiply.com/journal/item/54/Perkembangan-Perekonomian-Indonesia-Setelah-Orde-Baru?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://indonesiaindonesia.com/f/2390-indonesia-era-orde-baru/
http://indonesiaindonesia.com/f/2390-indonesia-era-orde-baru/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar